Monday, May 30, 2011

Mereka Ada tapi seperti Tak Ada

Apa fungsi mata kita jika tidak untuk melihat? Apa fungsi telinga kita jika tidak untuk mendengar? Apa fungsi hati nurani kita jika tidak untuk merasakan sesuatau yang kita rasakn dan orang sekitar kita rasakan?

Saya bertanya seperti ini, karan rasa mersa indra mata, telinga dan hati saya sudah mulai tidak berfungsi dengan baik.  Telinga saya, saya tutupi dengan kotoran telinga yang tebal sehingga tidak mendengar nyanyian suara paruh dari bapak pengamen yang sering mengamen di depan pagar kost saya. Mata saya, saya penjamkan rapat-rapat sehingga tidak mau menengok jualan apa yang dijajakan oleh seorang ibu yang berkeliling dengan bakul dipunggungnya. Hati nurani saya terlalu takur untuk merasa berempati dengan memberi uang receh seadanya atau mebeli sebungkus jualan yang dijajakan ibu itu.

Gelisah, gundah gulana putra petir saya memikirkan kan hal ini. Ya! Hari ini saya merasakan semua ketidakberesan semua indra-indra saya itu. Tapi otak saya yang terlalu overload menyimpan semua data kesenangan dan kegembiraan hangout dengan teman-teman saya, menghalangi  kaki saya untuk sekedar berjalan menyulurkan tangan dan membuka pintu gerbang untuk memberi uang pada bapak pengamen dan menengok jualan ibu penjual.

“mungkin Mama kurang sedekah kali yah” begitu kata Mama ketika saya mengalami runtutan kecelakaan –bisa dibilang begitu, tapi tidak parah- bulan desember 2010. Saya mengalami 3 kali kejadian yang membuat tanda-tanda eksentrik ditubuh saya. Luka panas knalpot motor, luka menghantam kaca –tidak sengaja, dan diserempet motor. Sudah lupakan, sudah lalu itu.

Yang saya pikirkan sekarang, apakah jika saya menganggap mereka tidak ada padahal ada, kejadian-kejadian yang pernah saya alami akan terulang lagi?atau menjadi semakin parah? Saya tidak berani berspekulasi karna itu rencana Tuhan. Tuhan lah yang akan menjawab semua pertanyaan saya nanti. Tugas saya sekarang adalah mengembalikan fungsi indra-indra saya itu seperti semula. Saya tidak ingin seperti ni terus, tersiksa rasanya (biarlah sedikit lebay).

Sempat saya berfikir tentang nasib. Ya! Nasib memang ditangan Tuhan tapi kita lah penentu nasib kita sendiri. Mungkin Bapak pengamen dan Ibu penjual itu sedang berusaha merubah nasibnya menjadi lebih baik. Mereka sadar ada perkerjaan lain yang lebih baik daripada pengemis dipasar atau pinggir jalan. Tapi indra-indra saya tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga saya tidak bisa membantu BBapak pengamen dan Ibu penjual itu.

Mungkin terlalu melankolis atau melebih-lebihkan. Saya rasa tidak, mereka perlu dibantu, kenapa kita tidak membantu. Bukannya tidak mau membantu, tapi indra-indra kita saja yang sudah mulai tidak berfungsi dengan baik!

Selasa, 25 Mei 2011

Tuesday, May 24, 2011

Maliq & D'essensial dan Frau

Sebenernya sudah lama kejadiannya tapi saya ingin bercerita tentang hal yang saya alami ini.
Saya nonton konser-bisa dibilang begitu karna lagu yang dibawakan adalah seluruh lagu dari album penyanyi tersebut- Maliq & D’essensial dan Frau hanya dengan tiket Rp 5.000,- walau sebenernya gratis karna ditraktir teman saya. Dan ini pertama kali saya nonton konser! #catat!

Awalnya niat tidak nonton, tapi entah kenapa teman saya tiba-tiba telfon dan menawari nonton 2 penyanyi tersebut di sebuah acara yang disponsori oleh salah satu provider kartu terfon ternama dan sebuah komunitas terbesar di Indonesia yang biasa menyebut membernya dengan “agan”. Ditawari begitu saya langsung mau walau pesimis juga karna on the spot cari tiketnya. Kami berempat, saya 2 teman saya dan 1 TTM(Teman Tapi Mesra) teman saya, akhirnya bisa nonton juga walau dapet yang silver-tidak nonton film yang diputarkan. Acaranya di mulai pukul 20.00 WIB dengan penampilan pembuka oleh Frau karna acara intinya terletak pada penampilan Maliq & D’essensial. 

Saya suka dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh Frau. Lirik dan cord keybord yang Frau mainkan beda-sangat berbeda- dengan penyanyi lainnya. Jangankan liriknya, judul dari lagu Frau juga sudah unik. Seperti Merakit Mesin Penenun Hujan ; Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta diluar Angkasa (panjang dan unik!) ; rat and cat ; salahku, sahabatku ; I’m Sir ; Glow ; intensity, intimately. Ya, penyanyi yang satu ini selalu bermain dengan keyboard ketika tampil, dan itu merupakan ciri khasnya. Awalnya lagu-lagu Frau dapat didownload secara bebas diwebsite Frau tapi sekarang lagu-lagu Frau sudah ada dalam bentuk digital alias kepingan CD. Tidak rugi untuk mendengarkan lagu-lagu dari Frau, unik dan segar, itu yang saya rasakan.

Penampilan Maliq & D’essensial dimulai pukul 21.00 WIB. Dengan formasi lengkap terutama pada keyboardis yang baru, Maliq & D’essensial menghibur Kami semua yang hadir di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Saya akui lagu-lagu Maliq&D’essensial memang saya sukai, lirik-liriknya romantic dan tidak monoton. Ternyata salah satu teman saya salah satu penggemar Mali&D’essensial walaw tidak masuk dalam penggemar maliq&D’essensial –d’essensial Yogya. Maliq&D’essensial sendiri sudah menghasilkan 7 album : 1st ; 1st Special Edition ; Free Your Mind ; Free Your Mind Repackege ; Mata Hati Telinga ; Live at Java Jazz 2009 (DVD) ; The Beginning of a Beautiful life. Saya paling suka lagu-lagu pada album Mata Hati Telinga, yang merupakan album religious mereka. 

Puas banget malem itu. Cuma dengan Rp 5.000 –bisa dibilang gratis- saya bisa melihat penyanyi Indonesia yang sangat-sangat berbakat dibidangnya. Karna tidak hanya menghibur lewat suaranya, penampilan mereka pun eye cacthing. Selain itu, saya dan kedua teman saya dapat foto bareng dengan Frau, walau tidak bisa foto bareng personil Maliq&D’essensial. 

Disini juga saya ingin mengucapkan terimakasih kepada teman saya dan TMM-nya yang telah mentraktir dan rela mengantri mencari tiket masuknya. Thanks guys! ^_^

Sunday, May 22, 2011

Manjali dan Cakrabiwara

Lagi kerajingan baca buku, ya walau lebih banyak buku-buku fiksi. Atas referensi salah satu teman, Saya meminjam buku ini, recommended katanya. Saya pun membuktikannya sendiri,  sangat bagus dan menyingkap suatu kenyataan dari sebuah sejarah yang ternyata bisa menjadi menarik dan membuat penasaran diri sehingga membuat saya rela duduk 3 jam di sebuah cafĂ© untuk menghabiskan buku ini.

"" …Marja membual bahwa baginya yang penting cowok itu enak diajak ngomong dan perutnya sixpack.
Sumi, banci salon favoritnya, menjawab. “Ike juga mau, dong, cowok yang begitu. Kayak apa sich pacar baru kamu?”
Lalu Marja memperlihatkan foto Parang Jati bertelanjang dada. Sumi menjerit, “Aih! Cakrabirawa! Bikin Ike jadi gerwani!”
Maksudnya, aih, cakep banget, bikin aku jadi gregetan…
Marja adalah gadis Jakarta. Kekasihnya menitipkan ia berlibur pada sahabatnya, Parang Jati. Mereka menjelajahi alam pedesaan Jawa serta candi-candi di sana, dan perlahan tapi pasti Marja jatuh cinta pasa sahabarnya sendiri. Parang Jati membuka matanya ajan rahasia yang terkubur di balik hutan: kisah cinta sedih dan hantu-hantu dalam sejarah negeri ini. Di antaranya, hantu Cakrabirawa.  "

Yup! Buku ini bisa dibilang Roman Misteri. Karangan Ayu Utami dari rangkaian Roman Seri Bilangan Fu. Seri Bilangan Fu adalah seri novel dengan tokoh utama Marja, si gadis kota yang ringan hati, dan dua pemuda, Yuda dan Parang Jati. Ketiganya adalah karakter utama novel besar Bilangan Fu.  Jika Bilangan Fu lebih filosofis, seri roman ini lebih merupakan petualangan memecahkan teka-teki. Teka-teki itu berhubungan dengan sejarah dan budaya Nusantara, sehingga novel ringan ini membawa pembacanya mengenal kembali khazanah tersebut. 

Awalnya penasaran juga, karna recommended dan saya yakin apabila direcomended oleh teman saya ini pasti bagus. Bukan beli novelnya tapi cuma pinjem direntalan buku. Bukan tak ada niat mensupport karya-karya milik anak negeri, tapi sedang tidak ada dana. Selesai baca buku ini, saya tertarik dengan Seri Bilangan Fu walau belum tentu saya akan membelinya, hehehe.

Seperti referensi yang sudah ada diatas. Novel ini bercerita tentang petualangan memecahkan teka-teki yang berhubungan dengan sejarah dan budaya Nusantara. Sejarah itu adalah yang lebih dikenal dengan sebutan G 30 S PKI (Gerakan 30 September) dan budaya Nusantara itu adalah cerita bangunan candi yang baru ditemukan berikut dengan cerita bangunan-bangunan candi di Jawa Timur yang masing asing dimata dan ditelinga saya ketika membaca dan menggumamkannya. 

Memang sedikit sekali novel yang mengangkat cerita-cerita murni milik negara kita ini. Entah karena tidak tahu asal-usulnya, malas membahasnya karna terlalu lampau, takut tidak terlalu menjual atau karna tidak peduli. Saya tidak berani memastikannya karna semua itu hak masing-masing orang. Yang saya dapat pastikan, melalu novel ini, ternyata sejarah dan budaya Nusantara tidak terlalu buruk dan jadul untuk dipelajari di zaman sekarang. Mungkin sedikit asing dan aneh mendengar nama-nama peristiwa atau tempat-tempat bersejarah disebutkan, tapi percaya lah, dengan sedikit membuka pikiran ada sebuah hal yang menarik yang akan kamu rasakan nantinya. Ya, menarik, kata itu lebih tepat untuk menggambarkan dari sebuah sejarah. 

Terpintas kata-kata, “pemuda-pemudi sekarang adalah tonggak Negara” ; “anak muda di suatu Negara akan menggambarkan masa depan Negara tersebut”. Tapi apakah bisa dengan anak muda atau pemuda-pemudi yang sedang terlindas teknologi dan sifat komsumtif tanpa mau mengenal sejarah dan budaya nusantara negerinya sendiri dapat menentukan nasib bangsa atau negaranya di masa depan? Apa yang tergambar dengan keadaan pada pertanyaan diatas pada Negara atau bangsa tersebut pada benak kamu sekarang?
Ya ini hanya lintasan pikiran saya karna pengaruh novel itu. Saya tidak mengerutukannya sebagai hal yang jelek, tapi saya mensyukurinya. Ada hasrat dan niat untuk mengenal lebih baik negeri saya sendiri, negeri dimana saya dilahirkan, tempat orang tua saya membesarkan saya sampai saya bisa menulis note ini. Sehingga nantinya ketika saya mempunyai kesempatan bermain ke negeri orang lain, saya akan dengan antusias dan bangga menceritakan sisi baik dan keindahan negeri tempatsaya tinggal.

Walau baru niat, setidaknya novel ini dapat mengingatkan saya untuk sesekali menilik dan mengorek cerita-cerita perjuangan atau kelam tentang negeri ini dahulu kala. Novel ini telah masuk dalam folder diotak saya, yang saya beri nama novel recommended yang pernah saya baca. Dan kamu perlu tahu, folder itu sulit di hapus dari otak saya, percayalah.

Tak ada salahnya, memang tak salah, untuk mengunjungi suatu tempat bersejarah dengan tujuan wisata tanpa ada hasrat ingin mengetahui lebih dalam sejarah atau ceria dibalik adanya tempat wisata sejarah itu. Memang semua cerita tidak bisa diceritakan karna beberapa orang memang tidak bisa atau bahkan tidak peduli dengan cerita dibalik temapt bersejarah itu, tapi saya katakana lagi, buka pikiran kamu sedikit, maka akan ada kata-kata "menarik" terlontar dari mulut kamu.

Sudahlah cukup saya berkomentar tentang mengajak kamu untuk mengetahui sedikit sejarah atau cerita budaya Nusantara negeri ini di zaman serba “sentuh” ini. Yup! Hanya dengan “menyentuh” semua informasi apa pun akan dapat diakses tanpa harus jauh-jauh dan membebani diri datang ke tempat bersejarah seperti museum atau candi-candi seperti novel diatas. Maka tak heran, sering kali ketika datang ke museum atau tempat bersejarah lainnya, jari pun masih cukup menghitung orang yang berada disana. Mungkin lewat novel ini, kamu tidak perlu repot juga datang ke candi-candi yang ada di Jawa TImur karna di novel ini akan memceritakannya nanti. Tapi percayalah, saya katakan lagi, lebih menarik untuk datang dan menyaksikan langsung bagaimana candi-candi itu menjadi saksi bisu dari sebuah zaman yang tidak pernah kita bayangkan dari kita lahir sampai kembali ke asal kita.

Recomende sangat! Kamu harus baca! Don’t miss it!
Selamat membaca. Mari mengenal lebih dalam negeri ini dan kamu akan merasakan ketertarikan itu.

Tuesday, May 17, 2011

Bonbin Gembira Loka

Senin kemarin libur nasional, tapi kampus saya tidak libur. Walau begitu, saya tetap bisa liburan alias jalan-jalan sama teman-teman saya. Akhirnya cek in Bonbin (Kebon Binatang) Gembira Loka.
Mari mengenal sedikit tentang Gembira Loka. Proses berdirinya Gembira Loka memakan waktu cukup lama, sampai 20 tahun. Sejak tahun 1933 atas berkenen Sri Sultan Hamengku Buwono VIII direncanakan adanya tempat hiburan dinamakan Kebun Rojo, selanjutnya diteruskan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Karena Perang Dunia II meletus akhirnya Kebon Rojo terbengkalai pendiriannya. Tahun 1949 sesudah chlas II, Pemerintah pusat merencanakan dan menyiapkan pemindahan ibukota dari Yogyakarta ke Jakarta. Maka timbul gagasan dari Jenderal Kementrian untuk membri kenang-kenangan pada warga Yogyakarta. Pelopor usaha ini adalah Sdr. Januismadi dan Sdr. Hadi, SH. Tapi rencana ini belum dapat terlaksana juga. Baru pada tahun 1953 rencana untuk mendirikan Kebon Rojo dapat diwujudkan, yaitu dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta, dengan akte Notaris RM. Wiranto No.11 tanggal 10 September 1953, dan diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII. Yayasan inlah yang merintis berdirinya Kebun Raya dan Kebun Binatang GEMBIRA LOKA berarti tempat untuk bersenang-senang.

Ya itu sedikit sejarah tentang pembangunan Gembira Loka. Sekarang Saya mau cerita tentang isi Gembira Loka dari mata Saya.
Kemarin Saya berserta 2 teman Saya, iseng-iseng jalan ke Gembira Loka yang belum pernah Kami kunjungi selama 3 tahun di Yogya (parah yah -,-"). Dengan TransYogya akhirnya Kami berangkat ke Gembira Loka. Usul saya, jangan naek TransYogya kalau nggak suka dengan namanya menunggu, karna kemarin cukup lama juga Kami harus sampai Gembira Loka. Berangkat (dari kost) jam 1 siang, sampai Gembira Loka jam setengah 2 (cukup lama kan?).
Harga tiket masuk Bonbin Rp 12.000 (katanya naik dari bulan kemarin, entah kenapa). Masuk dari gerbang utama, selama 10 menit belum juga nemuin 1 binatang pun. "Ini kebun binatang tapi mana binatangnya?" celetuk teman saya, hahaha. Ternyata memang harus jalan cukup jauh dari gerbang utama untuk melihat koleksi binatang Gembira Loka, kurang lebih jalan 15 menit. Binatang pertama yang Kami temui adalah Gajah. Walau tidak sebesar Gajah Lampung, tapi itu teteplah Gajah, hihihi. Oya, di tiket box tadi, Kami juga diberi peta rute perjalanannya, sehingga mempermudah Kami yang masih awam ini.

Setelah Gajah ada Orang Utan dengan kandang yang tidak begitu terawat. Beberapa bagian batu-batu hiasan tempat tinggalnya sudah mencuatkan kawat yang dapat membahayakan Orang Utan ini. Memang sich, kemarin dari awal pintu masuk (dari melihat peta) masih ada beebrapa temapt yang dalam proses pembangunan. Jadi terkesan masih berantakan. Tapi Saya lihat tidak ada kesibukan dalam memperbaiki fasilitas hidup hewan-hewan disana. Memang mereka hanya hewan, tapi mereka juga perlu hidup. Memang mereka tidak perlu tempat mewah, tapi mereka perlu tempat nyaman untuk hidup. Toh, mereka juga yang menghasilkan uang untuk pemerintah yang telah membangun kebun binatang ini. Tanpa binatang, apa artinya kebun binatang. So, apa ruginya sedikit memperhatikan kenyaman tempat tinggal mereka (hewan-hewan, red). Sudahlah, percuma saya berkoar-koar sendiri, tidak ada gunanya.







Cukup banyak koleksi Gembira Loka Zoo, seperti Sipanse, Aneka ikan (ada ikan yang GEDE bgt, tapi Saya nggak tau namanya, hihihi), Buaya, Tapir, Kangguru, Kuda Nil kerdil, Singa, Harimau, Aneka Burung, Kasuari, Binturong, Harimau putih, Rusa (Jawa&Tutul), Kijang, Unta, Siamang, Bekantan, Wau-wau, Zebra, Nilgia, Kapibara, Babi hutan (oops!), Tapir Brazil, Lutung Merah, Banteng dan masih banyak lagi. Kebanyakan kalau ditulis semua, hehehe.

Ada hal yang membuat saya miris melihat binatang-binatang itu selain kandang mereka yang tidak cukup nyaman. Salah Kuda Nil yang saya lihat kemarin, terdapat luka dipunggungnya. Entah itu karna kelakuan binatang itu sendiri atau karna tidak diperhatikan oleh petugas-petugas disana sehingga kada nil itu marah dan mengamuk dan terciptalah luka. Saya tidak tahu pastinya apa, tapi luka tersebut cukup panjang dan dalam. Apabila tidak diobati, bisa menyebabkan infeksi dan menyebar, trus sakit semua nanti badan kuda nil itu. Ditambah pula tempat hidup kuda nil dikubangan air yang banyak bakterinya, adduuhhh....
Ah, saya hanya bisa kritik dan khawatir, saya memang tak bisa melakukan apa-apa. Cukup berdoa saja, semoga mereka baik-baik saja dan saya masih dapat melihat mereka beberapa bulan kedepan hingga beerapa tahun kedepan.amien.



Memang tidak sempat melihat mengembangnya ekor burung merak kemarin, meraknya malu-malu, hihihi. Tapi saya dapat foto burung kasuari yang cantik. Menurut saya, burung kasuari ini mengerti dirinya sedang difoto, sehingga bergayalah si kasuari ini ketika saya ambil fotonya, hihihi, ada-ada aja.
Selain kasuari ada juga burung dengan bulu biru keabu-abuan (entah, saya tidak tahu warna apa itu?) dengan mata yang merah menyala. Cantik! elegan! saya suka.
Lalu ada saya juga menemukan burung yang merupakan simbol dari sebuah produsen pensil tulis dan pewarna yang sangat terkenal itu. Sedang dalam posis tertunduk, entah karna malu atau sedang meratapi nasibnya yang seharusnya  hidupnya nyaman dengan status brand ambasador produsen pensil tulis dan pewarna itu, tapi berbanding terbalik dengan kenyataan. Hanya burung itu dan Tuhan yang tahu.
Saya dan teman saya juga sempat berfoto dengan burung yang ada (hanya 1 memang, hehehe). Cukup puas dan senang, walau sedikit takut kalau dipatuk, hihihi.





"Asiikkk, akhirnya bertemu sodara juga" kata teman saya senang. Sodara yang dimaksud disini adalah Unta berpunuk satu, bukan sodara dekat atau pun jauh. tapi tidak ada hubungan sodara, hihihi. Muka teman saya memang ada keturunan arabnya, jadi senang sekali Dia ketika bertemu sengan unta, sampai minta foto beberapa kalia, jarang-jarang ketemu kan, hahaha.


Sekitar 2 jam Kami berkeliling memutari dan melihat-lihat koleksi binatang yang ada, pegal juga rasanya kaki ini, maklum sudah lama tidak berjalan kaki dalam waktu lama, hehehe. Bertemu tempat duduk rasanya seperti menemukan oase di gurun pasir (ok, lebay, hahaha). Buka jajanan yang dibeli sebelum berangkat, lumayan untuk ganjel perut sebelum waktunya makan malem, sambil berkeliling.
Akhirnya sampai dikandang terakhir, piiuhhh! akhirnya selesai juga. Cukup senang, cukup mengisi waktu luang, menghibur dan menarik, mari berkunjung lagi!
Eits! ada cerita menarik. Ketika selesai berkeliling sedang menuju pintu keluar. Diantara taman yang tertutup batu besar dan tempat yang cukup rendah. Sepasang kekasih sedang berduaan tanpa ada yang memperhatikan dengan jelas dan posisi si lelaki tiduran di paha si perempuan. Padahal Security sedang ada disekitar situ.Saya heran, tapi ketika menoleh kebelakang, ada security yang sedang berkeliling dan pasangan kekasih itu sudah dalam posisi duduk sendiri-sendiri. Masih saja memanfaatkan kesempatan yang ada di area publik seperti Kebun Bintang, ada-ada aja.


Diakhiri dengan makan di sebuah mall terbesar di Jawa Tengah (ujung-ujungnya ke mall lg,adeehhh...) dan pulang lagi untuk mengambil motor yang dititipkan di sebuah koperasi mahasiswa. Sampai kost, badan pegal dan migran saya kumat. Asik, seru, tapi saya tidak suka kalau migran saya kumat. Lain kali harus dipersiapkan lebih matang jika ingin bepergian jauh.

Saturday, May 14, 2011

maicih

sumpah! pedesnya nggak nyantai banget! baru nyobain yang kripik level 5 aja udah bisa bikin hidung narik-narik ingus (maaf). But, you must try it, boy! rasa pedesnya manteb banget! makannya pun sedikit-sedikit biar perut nggak kaget dengan rasa pedas yang ditimbul dari lada yang ada dalam racikan jajanan anak muda Bandung yang bernama Maicih. Bair nggak mules, jangan terlalu banyak minum ketika makan kripik Maicih.

Kripik Setan Maicih, begitulah anak-anak muda Bandung menyebutnya. Rasanya yang pedas dengan tingkat level yang berbeda dari 1,3,5 sampe 10 ini sangat disukai dan diburu sebagai oleh-oleh dari kota kembang. Ada gambar wanita bersanggul a.k.a wanita zaman dahulu sebagai simbol dari kripik Maicih ini. Dari wawancara Gogirl! dengan presiden Maicih
Reza Nurhilman atau yang biasa disapa Axl (23 tahun). Kenapa dinamakan Maicih ya? Nih jawaban Axl,” Saya bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek. Red) yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan.” Nah, bisa ditebak dong kenapa namanya Keripik Setan Maicih.

Keripik Maicih mempunyai level yang berbeda yang menandakan tingkat kepedasannya masing-masing. Dari level 1 yang pedasnya biasa saja, level 3 dan 5 yang pedasnya pas dilidah (sering dcari-cari) atau level 10 yang notabenya pedas tingkat kepedasannya tinggi. So, which your choice???
uniknya lagi, produksi keripik Maicih ini tidak setiap hari dan penjualannya nomaden alias berpindah-pindah. Strategi pemasaran yang dijalankan oleh pihak gentayangan (panggilan untuk orang yang memasarkan produk Maicih) melalui jejaring social twitter. So, yang penasaran dan pingin nyobain Kripik Maicih, biar nggak kelewatan, bisa follow twitternya @infomaicih dan @maicih untuk tahu tempat pemasarannya. Selamat mencari&mencoba!




Saya baru sekali nyobain kripik Maicih (hari ini) yang level 5 dan oh **** ! pedesnya senyak banget! kurang ajar pedesnya! nggak sopan pedesnya! (keluar semua pembendaharaan kata-kata yang nggak baik). Gambar yang saya cantumin ini kripik Maicih yang level 5. Kalau kripik Maicih level 3 warna simbolnya berwarna abu-abu, level 10 warna merah dengan simbol wanita gendut bersanggul dipojok kanan atas. Oya, selain kripik, Maicih juga memproduksi basreng (baso goreng) dan gurilem (semacam kerupuk dengan citarasa pedas Maicih). Harga untuk kripik Maicih Rp 15.000 (Yogya) ; Rp 11.000 (Bandung) ; Rp 19.000 (Jakarta) , kalau Basreng dibandroli seharga Rp 12.000 (Bandung) ; Rp 15.000 (Yogya) dan Gurilem seharga Rp 12.000(Bandung) ; Rp 15.000 (Yogya). Cukup terjangkau bukan untuk membayar rasa penasaran kamu terhadap "kemistikan" atas keberadaan Maicih ini (ok, agak lebay).





Baru nyoba sedikit aja, ingus (maaf) saya udah keluar dari idung tapi tetep aja makan terus kripik Maicih. Biar pedas tapi nagih! hahaha. Oya, sekedar info, untuk wilayah Yogya, pemasaran Maicih biasanya di Moof-Galeria Mall lantai 2, Snap Cafe,Gejayan (tempat yang stay). But, itu cuma beberapa ja dan pasti tempat pemasarannya nomaden. So, you must try it, guys! sealmat berburu dan mencoba!

sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/keripik-setan-maicih-bi-2-softkills/
              http://gogirlmagz.com/entry/22571/keripik-setan-maicih
              http://www.green-corner.org/2011/03/gurilem-maicih.html
              http://bandung.detik.com/read/2011/02/18/150806/1573711/679/ini-dia-cara-tepat-makan-maicih- tanpa-sakit-perut

Wednesday, May 11, 2011

burung, titip salam untuk emak

ini cerita masa kecil saya. Saya teringat akan cerita ini ketika kuliah kemarin siang. Teman saya iseng membuat burung-burungan khas jepang yang biasa disebut origami (padahal sedang kuliah, hihihi). Saya tersenyum mengingat cerita itu.

Sore itu, saya dan emak (sebutan sayangku untuk nenek saya) sedang duduk diteras depan rumah. Entah kenapa, tiba-tiba pikiran untuk membuat burung-burungan itu terlintas. Emak telah merawat saya dari kecil, hingga tanpa sungkan saya merepotkannya walau saya tahu emak sudah begitu tua. Saya minta emak untuk menyuruh seorang tetangga yang (saya tahu) bisa membuat burung-burungan itu.Woiala! emak pun pulang dengan membawa 1 ekor burung-burungan dari tetangga itu. Segera saya hancurkan lipatan burung-burungan itu. Bukan tidak menghargai upaya emak untuk menyenangkan cucunya tapi saya harus belajar membuat burung-burungan itu dari lipatan-lipatan yang tercetak di kertas itu. Saya lupa berapa lama saya belajar, dan taraaaa! saya bisa membuatnya! makasih Emak! muah! :* dan makasih untuk tetangga saya :)

Burung, titip salam untuk emak di surga. Sampaikan maaf saya jika selalu merepotkannya hingga akhir usianya, sampaikan maaf saya jika aku tidak bisa selalu disinya ketika sang pemilik nyawa menghampirinya dan sampaikan jika cucunya ini merindukan ocehan dan perhatiannya yang tak bisa hilang seumur hidup saya.
Terimaksih burung.


                                           love you and miss u, emak :*

Monday, May 9, 2011

aura dari senyum

Apa susahnya senyum sich? cuma butuh 17 otot aja senyum manis dan indah tercipta, so get your smile!
Dari segi Fotografi, ekspresi wajah senyum sangat disukai, karna enak dipandang dan tentunya membuat si pemilik wajah menjadi memancarkan aura yang membuat cantik dan ganteng.
Sebenenya bukan hasil dari tangkapan kamera sang fotografer tapi lebih kepada dalam suasana seperti apa saat kita diambil gambarnya. Berhubungan juga dengan seseorang yang berada disisi atau sekitar orang yang akan diambil gambarnya.
Bukannya aku sok tau atau sok ngerti, pendapat ini hanya ku dapat dari sebuah buku. Iseng-iseng aku cari di folder foto ku, dan ku temukan beberapa senyum yang memancarkan aura sehingga sang pemilik senyum terlihat bahagia :)













                                          So....get your smile... :)

Sunday, May 8, 2011

ini ceritanya tentang Mba Kost

Saya mau cerita tentang mereka, sedikit saja kok tidak banyak.
Yang pertama ini namanya Mb Cuy (oops!) maksudnya Mb Saepul (eh, salah!) yang bener itu Mb Selvi. Dah cabut dari Yogya, karna pendidikan Farmasinya udah selesai. Kau perlu tau Boy, ada naga dalam perutnya!hehehe. Kenapa naga bukan cacing? karna setiap makanan yang masuk perutnya seperti kayak minum air putih doang, enggak ada kenyangn-kenyangnya, hihihi. 


Sebenarnya impiannya tak muluk-muluk. Hanya ingin menikah dengan laki-laki yang dicintainya, Bulgoso dan hidup damai dengan anak-anaknya yang lucu. Tapi sering kali Mb kost saya ini iri karna melihat foto bactub, kolam renang, ruang tamu di sebuah hotel di Pulau Bali dari seorang temannya yang sedang bulan madu. Apa itu penting???


Sudah, biarkan Dia bermimpi. Tak baik menghancurkan impian orang lain. Oya, saya pernah beli sesuatu barang yang tidak saya rencanakan untuk membelinya karna Mb satu ini. Ya, ini membuktikan pengaruhnya untuk mempengaruhi orang lain cukup kuat, jadi hati-hatilah!. Suka ngelamun juga, sering galau, hahahaha.


Tenang Boy! ini bukan foto pasien di RSJ karna depresi. Ini Mb kost saya yang lain. Namanya Mb Laila a.k.a Laila Lisa Juislinda. Jangan kau tanyakan siapa artis yang tak kau kenal namanya padanya, karna Dia akan menjawab dengan nama lengkapnya (dasar narsis! hihihi).
Sebenarnya ini foto ekpresi ketika melihat tas yang Dia suka (agak lebay yah). Tapi apa boleh buat, memang begitu wataknya. Sama seperti aku yang suka tas, tapi aku tidak se-lebay ini, hihihihi.


Seperti sudah aku tulis diatas, Mb kost saya yang satu ini agak lebay. Lihat ekspresinya pada foto ini, dan saya tak bisa membayangkan apa yang ada dipikiranmu, hahaha. Sedikit labil memang, maklum bergaul dengan aku yang masih abg, hihihi. HEI! ternyata Dia mengakuinya sendiri, bahwa gayanya sedikit "menjijikan", hehehe.



Mau lihat ke-labil-an yang lainnya? lihat foto dibawah ini. Pose dengan muka terangkat dan kamera berada di kiri atas serta memajukan bibir. Inilah pose yang sedang tren saat itu untuk abg-abg labil, hahaha. Dibalik itu semua, ada sosok pemberi solusi dan pendengar cerita yang sangat baik. Oya, untuk cowok-cowok diluar sana, hati-hatilah, gombalanmu tidak mempan padanya, karna Mb kost saya yang satu ini punya kemampuan otodidak gombal yang nomor wahid! hahaha.

 

Bagus yah gambarnya?hihihihi. Ini diambil waktu tour gratis dari sebuah LSM (luar negeri) untuk membantu masyarakat sekitar daerah Yogyakarta agar tidak melakukan transmigrasi dan mendapatkan kegiatan yang mampu membantu dapur mereka agar tetap mengebul.
Lokasinya disebuah Desa bernama Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Ini merupakan sentra pengrajin batik tulis dengan menggunakan pewarna alam. Batik yang ada digambar salah satu hasil dari pengrajin disana, bagus yah?. Tapi saya tidak akan membicarakan batik tersebut untuk sekarang, saya akan bahas orang yang ada diantara jemuran batik itu.
Namanya Mb Anna a.k.a Miftahul Jannah. Sudah terlihat memang dari style berpakaian Dia, yup! fashionita (bisa dibilang begitu). Untuk soal padu-padan busana, accessories, sepatu sampai tas, bisa dibilang ok!. Berpakaian tertutup tidak menjadikan Mb yag satu ini mati gaya, tetep gaya dong!.
Oya, Mb Anna termasuk penyuka fotografi juga, so, same to me!


Sudah ku bilang tadi, nggak hanya baju, accessories juga nggak luput dari perhatian fashionya. lihat cicin yang Dia pakai, agak aneh memang, tapi bagi Dia itu fashion Boy!. Dia lagi cari-cari cicin yang lebih unik, ada yang punya dan mau jual?


 Mata Kamu nggak salah kok. Ini foto Mb Anna bukan foto hewan berambut banyak penyuka pisang, hihihi. Sudah terlihat jelas kan, Dia ini pisang holic! (ada nggak sich komunitas penyuka pisang?). Hampir setiap jalan, pasti kalau ada menu tentang pisang Dia bakal pesen. Katanya Dia suka aroma yang keluar dari pisang. Pokoknya apapun tentang pisang Dia suka, kecuali pisang busuk (mungkin).
Sisi lain dari penyuja suara air ini adalah, Dia punya peliharan ikan koki. Aku adalah contoh orang yang karna Mba Anna jadi ikut-ikutan memelihara ikan kok.

 

Itu sedikit cerita tentang orang-orang yang ku temui (selalu) dikost. Tanpa mereka, Q kesepian dikost. Nggak ada yang diajak ngegosip, curhat, nyinyir-nyinyiran
Thanks to Mb-Mb Kost ku, Muah! :*

Saturday, May 7, 2011

mereka yg ada disekitar saya

Mereka penghibur pikiran dan pengembang senyum serta kenapa terjadi kerutan di bibir saya. Tanpa mereka hidup saya sendirian. Mereka adalah pewarna hidup saya di bangku kuliah. Pencipta segala argument, pertanyaan dan cerita-cerita panjang yang keluar dari pikiran dan mulut saya. 
Tak ramai rasanya tanpa mereka. 
Tapi lambat-laun warna-warni itu semakin memudar. Warna merah yang mulai memudar menjadi ungu, warna ungu memudar menjadi warna putih, dan warna putih tersapu oleh siraman air. Entahlah kenapa aku bisa menyimpulkan begitu. Tapi satu yang saya dapat pastikan, saya rindu tawa, sedih dan celoteh mereka.