Coba beritahu saya, siapa anak muda di Indonesia ini tidak yang mengenal situs social network seprti facebook, twitter, foursquer, plurk, dan lainnnya (agak lebay). Hampir semua anak muda di Indonesia mengenal situs social networl yang sudah sanagt mendunia itu. "dasar kuper!", "gaptek loe!" kata-kata itu sering terlontar jika kita tidak mengenal internet yang dapat menyambungkan diri kita ke situs social network tersebut. Jika kamu memang tidak ingin dikatakan begitu, mulailah dari sekarang memperlajari seluk-beluk internet sehingga dapat terhubung dengan situs-situs social network tersebut.
Jangankan anak muda Indonesia, yang tua pun tak mau kalah, begitu juga yang masih kecil. Anak dari umur SD kelas 1 sampe kakek-nenek usia 65 tahun harus tahu perkembangan zaman yang sanagt modern ini. Mungkin untuk kakek-nenek hanya sebagai pengetahuan bukan sebgaia trend seperti yang muda. Sebagai sarana memperlancar bisnis atau perkerjaan bagi mereka yang memproiritaskan pekerjaan daripada hal lainnya. Itu semua kembali pada diri kita amsing-masing.
Vidio yang saya upload ini, bisa dibilang menyindir kegiatan beberapa orang, bahkan hampir sebagian besar jumlah penduduk Indonesia, yang menjadi kebiasaan beberapa tahun belakangan. Bisa dibilang kebiasaan memegang sebuath gadjet, paling tidak handphone, selalu ada dalam genggaman tangan. Entah itu karna sedang mengetik sms penting, melihat jadwal hari ini atau hanya sekedar mengetik status pada facebook, mengepost twiit atau check in foursquer temapt kita berada. Ya, itu sudah -bukan hampir lagi- menjadi kebiasaan orang-orang di Indonesia. Alesannya?sudah saya jelaskan diatas tadi.
Tapi coba perhatikan dampak yang timbul dari kebiasaan kita yang tidak pernah lepas dari gadjet tersebut. Memang kita sangat dipermudah dengan adanya gadjet tersebut, tapi menurut saya -makna yang saya dapat dari vido diatas- akibatnya kualitas komunikasi kita terhadap orang lain secara langsung akan menurun, karna semua telah dibahas disitus social network tersebut. Contoh ini terjadi pada saya sendiri, karna keseringan melampiaskan rindu disitus social networn kepada teman-teman SMA saya, eh! ketika ketemu tatap muka, bingung mau berbicara apa. Itu menurut saya.
Memang baik menjalin komunikasi disitus social network, apalagi bagi kamu yang berada sangat jauh dnegan seseorang yang kamu ingin sapa, itu ok-ok saja. Tapi menurut saya (lagi) lebih baik menjalin komunikasi secara langsung dengan orang yang ingin kamu sapa, selain meningkatkan komunikasi, jalinan sialhturahmi tak putus dan lebih connect.
Mari kita berfikir dari sisi ain, yang akta orang kalau berfikir dari sisi yang berbeda dapat membantu kita lebih cepat menyelesakan masalah. Jika kamu asik sendiri dengan gadjet yang kamu punya, padahal algi kumpul dengan teman-teman SMAmu yang notabenya jarang ketemu, temanmu bakal berkata apa?. Jika kamu sedang dalam masa ujian, sedangkan materi ujain ada dilaptop atau komputermu -tersambung dengan internet- dan shortcut goole crome lebih menarik daripada slide berpuluh-puluh, apa yang akan terjadi apda ujianmu besok?. Tentu kita tak menginkan sesuatu yang buruk terjadi, tapi kita lebih suka mencegah buruk tidak terjadi.
" So ... matikan semua gadjet yg kamu punya. Rasakan semua hal yg kamu abaikan karna asik dgn gadjet ditanganmu. "Kehidupan didunia social network " memang penting tapi kehidupan didunia nyata lebih penting. Berkomunikasilah secara langsung dan hidup lebih connect! :) "
No comments:
Post a Comment